Perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya sering membutuhkan dana. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencari sumber pendanaan bagi perusahaan yaitu dengan melakukan pinjaman ke bank, menerbitkan surat obligasi dan penawaran saham perdana di pasar modal atau sering disebut dengan IPO.
Untuk pendanaan dengan cara IPO, perusahaan mencari dana melalui penerbitan saham perdana di pasar modal. Penerbitan saham perdana sering disebut dengan pasar primer. Setelah melakukan IPO, perusahaan atau bahasa pasar modalnya disebut dengan emiten bisa listing di Bursa Efek Indonesia. Emiten yang sudah listing di bursa, sahamnya dapat diperdagangkan. Perdagangan di bursa disebut dengan pasar sekunder.
Hingga Oktober 2017, sebanyak 24 perusahaan sudah melakukan penawaran saham perdana. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2016 dengan jumlah 14 perusahaan yang melantai di bursa. Ada beberapa saham yang akan melantai di bursa hingga akhir 2017 seperti M-Cash, PT PP Presisi, dan PT Wijaya Karya Gedung.
Menariknya, secara rata-rata, harga saham IPO dapat dikatakan murah (underpricing). Menurut penelitian dengan sampel 119 saham IPO yang dilakukan oleh Jogiyanto pada tahun 1999 hingga 2006, hasilnya menunjukkan bahwa 105 saham murah, 6 saham mahal, dan 8 saham impas.
Di tahun 2017, ada beberapa saham IPO yang menghasilkan return tinggi. Salah satunya saham perusahan PT Kioson Komersial Indonesia yang berkode saham KIOS. KIOS merupakan e-commerce pertama yang melantai di bursa. KIOS baru didirikan pada tahun 2015. Layanan yang diberikan oleh KIOS mencakup empat hal yaitu pembayaran, belanja, transaksi elektronik, dan keagenan. Meskipun baru dua tahun berdiri dan laporan keuangan menunjukkan kerugian, KIOS tetap memberanikan diri untuk menjadi e-commerce pertama yang listing di bursa. Saham KIOS mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2017.
Sumber gambar: http://www.play.google.com
Lalu bagaimanakah pergerakan harga saham KIOS? Mari kita simak grafik berikut.
Dari grafik di atas, menunjukkan peningkatan harga saham yang tinggi hingga 18 Oktober 2017. Harga saham KIOS saat pertama kali melantai di bursa sebesar Rp450 per lembar. Tanggal 18 Oktober 2017, harga saham KIOS menjadi Rp2120 per lembar. Jika dihitung, return yang dihasilkan apabila seorang investor memegang saham KIOS saat IPO hingga 18 Oktober 2017 sebesar 371%. Dalam waktu kurang dari sebulan, return sebesar 371% dapat dikatakan sangat tinggi.
Ekspektasi pasar terhadap saham KIOS tinggi. Tingginya ekspektasi pasar dipengaruhi juga oleh meningkatnya perkembangan e-commerce di Indonesia. Apalagi KIOS merupakan e-commerce pertama yang listing di bursa. Namun, kenaikan yang tinggi juga menimbulkan risiko yang tinggi juga terhadap saham KIOS. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai ada kejanggalan pada aktivitas pasar saham KIOS. Saham KIOS dibekukan sementara oleh bursa sampai pihak KIOS dapat menjelaskan sebab kenaikan saham.
Saham IPO memang menarik untuk dikoleksi. Harganya secara rerata masih murah. Namun, investor perlu mencermati lagi fundamental perusahaan seperti laba, rasio utang terhadap ekuitas, rasio nilai buku terhadap harga saham, dan rasio lainnya.
Selamat berburu saham IPO. #YukNabungSaham
Sumber: idx.co.id, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Jogiyanto), Kioson