Dunia digital mulai merambah ke segala aspek kehidupan seperti sosial, budaya, ekonomi, politik. Dunia digital bukan hanya milik generasi milenial saja, melainkan generasi X juga menikmatinya meskipun komposisinya rendah. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 132,7 juta pengguna dengan pengguna terbesar berusia 25-34 tahun sebesar 35,8 %. Hal itu menunjukkan sudah 50% jumlah penduduk Indonesia menggunakan internet.
Penggunaan internet telah meluas tidak sebatas untuk browsing atau mengirim surat elektronik (e-mail) tetapi juga untuk kegiatan bisnis, penyelenggaraan pemerintahan, media sosial, dan lain-lain. Penggunaan internet untuk bisnis berkembang pesat. Transaksi pembelian dan penjualan bisa dilakukan dimanapun asal terkoneksi dengan internet. Lalu bagaimana dengan sistem pembayaran transaksi online?
Sistem pembayaran juga mulai berbenah. Dulu transaksi hanya dibayarkan secara tunai, namun kini transaksi bisa dibayar secara online. Pembayaran bisa dilakukan dengan menggunakan uang elektronik (e-money). Uang elektronik merupakan alat pembayaran yang menggunakan media elektronik seperti komputer dan internet. Uang elektronik dibagi menjadi dua macam yaitu prepaid software dan prepaid card. Prepaid software merupakan bentuk uang elektronik yang nilainya tersimpan di dalam harddisk seperti BukaDompet, DOKU, dan FinPay. Prepaid card merupakan bentuk uang elektronik yang disimpan dalam sebuah chip yang ditanamkan pada sebuah kartu seperti BCA Flash, E-money Mandiri, dan Brizzi.
Penggunaan uang elektronik di Indonesia pun meningkat setiap tahunnya. Statistik Indonesia menunjukkan jumlah uang elektronik yang beredar di tahun 2015 sebesar 41, 9 juta kartu. Terjadi peningkatan 97 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2008. Hal itu menunjukkan terjadinya perubahan gaya pembayaran masyarakat Indonesia dari pembayaran tunai menjadi pembayaran elektronik.
Data Statistik Indonesia juga menunjukkan kenaikan volume dan nilai transaksi penggunaan uang elektronik selama tahun 2008 hingga 2015. Hal ini menunjukkan volume transaksi berbanding lurus dengan nilai transaksi uang elektronik. Hingga tahun 2015, volume dan nilai transaksi yang menggunakan uang elektronik sebesar 535,6 juta transaksi dan Rp 5,3 triliun.
Pembayaran transaksi melalui uang elektronik diharapkan mampu meminimalisir berbagai tindak kecurangan seperti peredaran uang palsu. Namun, kenyataannya Data Statistik menunjukkan peredaran uang palsu terus meningkat. Hingga tahun 2015, masih terdapat pemalsuan uang sebanyak 280,7 ribu lembar per 1 juta uang yang beredar. Itu menunjukkan betapa riskannya penggunaan uang cetak. Apabila masyarakat sudah mulai beralih ke uang elektronik, maka pencetakan uang akan dikurangi sehingga menurunkan juga kemungkinan pemalsuan uang.
Penggunaan uang elektronik juga mampu menghemat biaya pencetakan uang. Menurut data Bank Indonesia, terdapat 210.493,5 miliar rupiah yang dimusnahkan karena tidak layak edar. Hal ini menunjukkan bahwa uang cetak memiliki resiko kerusakan fisik. Kerusakan fisik harus diperbaiki dengan melakukan pencetakan baru dan pemusnahan uang lama. Padahal biaya untuk mencetak uang tidak murah.
Nah, dengan tingkat pemalsuan uang yang tinggi serta biaya mencetak uang yang mahal, sudah saatnya masyarakat beralih ke uang elektronik. Uang elektronik juga bisa digunakan untuk melacak transaksi sehingga meminimalisir tindakan korupsi. Masih berpikir dua kali untuk beralih ke uang elektronik?
Referensi
[1] https://www.apjii.or.id/content/read/39/264/Survei-Internet-APJII-2016
[2] http://www.inipengertian.com/2016/02/pengertian-e-money-dan-manfaatnya.html
[3] https://www.bukalapak.com/
[4] https://www.doku.com/id/konsumen
[5] https://finpay.co.id/
[6] http://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/instrumen-nontunai/unik/Contents/Default.aspx
[7] http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/04/uang-elektronik-yang-beredar-2008-2015
[8] http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/04/nilai-transaksi-uang-elektronik-2008–2015
[9] http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/04/volume-transaksi-uang-elektronik-2008–2015
[10] http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/04/jumlah-uang-palsu-2011-2015
©BERN24